Wednesday, March 18, 2009

Apa yang Saya Takuti?

Seorang mahasiswa bertanya kepada saya, “Bu, apa yang Ibu takuti dalam hidup ini?

Saya jadi ingat pelajaran bahasa Inggris yang saya kembangkan, dimana di dalamnya saya juga mengajarkan anak-anak kelas 1 SD untuk melakukan perbandingan (compare and contrast). Ternyata, anak-anak banyak sekali yang lebih takut tikus daripada petir. Bahkan, ada banyak anak yang takut dengan kegelapan. Hmmm…, kalo mah udah gelap, tiba-tiba tikus lewat dengan cepat, pas pada waktu itu, ada bunyi petir menggelegar…, apa jadinya ya? Hehehe…

Ok, serious mode on again.

Tgl 16 Desember yang lalu saya mengirim sms kepada seorang sahabat sebagai berikut:
“X, One thing I don’t wanna give up: seeking God’s will in my life. For that, I have to put my ego even may be as a hindrance too”.

Apa sih yang membuat seorang Weilin Han, yang kata banyak temen jadul, sangat gagah perkasa, gentar?

Ingat perumpamaan tentang Talenta yang Tuhan Yesus ceritakan (Matius 25: 14-30)? Bagian itu dapat menggambarkan apa yang menjadi ketakutanku. Ketika, saya, misalnya saja diberi talenta…, eeeeh…., cuma dipendam dan dibiarkan. Kemudian memberikan seribu dua alasan pada Sang Pemberi talenta bahwa aku gaptek lah, usia dah mulai uzur lah, udah penurunan daya ingat permanen lah, ga punya duit lah, dan bla..bla..bla…

Ignorance is (may be, or you want to consider it as, or we want to pretend it as) bliss, but indifference is CRIME. Apathy and not doing anything is totally crime.

No comments: